Teknik penulisan naskah berita radio (Ilmu Broadcasting Radio)

Teknik penulisan naskah berita radio (Ilmu Broadcasting Radio)
Teknik penulisan naskah berita radio (Ilmu Broadcasting Radio) - Meskipun merupakan media audio, naskah dan berita radio tidak lepas dari tulis menulis. Hanya saja teknik dan bentuk tulisannya sangat berbeda dengan pembuatan naskah berita media cetak. Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori penulisan berita radio, disebut KISS – Keep It Short and Simple. Agar tidak kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan.

Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio adalah:
  • jangan menggunakan kalimat majemuk
  • jangan menggunakan kata-kata negatif
  • jangan menggunakan kalimat pasif
  • jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata ‘sekitar, berkisar, antara, kurang lebih’ dan lain sebagainya
  • jangan terlalu banyak menggunakan singkatan
  • jangan terlalu banyak memakai istilah asing
  • untuk memudahkan penyiar / newscaster, tulis nama, angka atau istilah dalam bahasa asing sesuai cara bacanya. Misalnya: 270 ditulis duaratus tujuhpuluh. Writer ditulis wraiter, dll
  • biasanya pangkat/titel/gelar tidak perlu digunakan, kecuali jika memang terkait erat dengan isi berita
  • ingat, satu berita satu cerita, satu kalimat satu ide
  • biasakan membuat lead atau kepala berita yang bisa menarik perhatian pendengar.
  • durasi berita jangan terlalu panjang
Teknik penulisan naskah berita radio (Ilmu Broadcasting Radio)

0 Response to "Teknik penulisan naskah berita radio (Ilmu Broadcasting Radio)"

Post a Comment